.

.

Selasa, 26 Oktober 2010

"Jakarta kebanjiran,di Bogor angin Ribut.."


BANJIR lagi.

Mungkin lagu Bang Benyamin Su'eb yang pernah juga di cover oleh band Algrikulture,dan berbunyi seperti ini "Jakarta kebanjiran,di Bogor angin Ribut.."
sangatlah tepat untuk keadaan di ibukota kita saat ini yaitu DKI Jakarta .
Banjir dimana-dimana yang mengakibatkan jalanan lumpuh dan yang lebih parahnya ada juga perumahan warga yang rumahnya terendam.
Setelah kejadian banjir siapa yang akan disalahkan? masyarakat Jakarta hanya dapat menuntut pertanggung jawaban Gubernur Jakarta , Bapak Fauzi Bowo. Menurut beliau "ini adalah banjir terparah di 2010 dan dikarenakan juga curah hujan yang tinggi".
Padahal bila ditelaah secara alamiah dalam pelajaran biologi yang saya pelajari saat masih sekolah,banjir terjadi dikarenakan lahan untuk menyerap air tidak tersedia. Dan seperti kita tahu Kota Jakarta adalah kota metropolitan yang di kelilingi gedung-gedung tinggi yang bersaing seakan ingin saling mencakar langit, lahan yang seharusnya menjadi tempat tumbuhnya pohon atau tumbuhan yang berfungsi menyerap air di ambil alih begitu saja hanya demi keegoisan yang berkuasa untuk uang. Lalu dimana letak kepeduliannya terhadap bumi?
Manusia pada hakikatnya diciptakan untuk menjaga apa yang dititipkan Tuhan YME, bumi alam semesta ini yang seharusnya dijaga kemakmurannya malah dijadikan ladang harta.
Banjir hanyalah sebagian bencana alam yang terjadi di Indonesia ini yang dikirimkan Tuhan semata sebagai peringatan untuk manusia agar menjaga apa yang dititipkannya.
Dan sekarang apa yang harus dilakukan? berdoalah agar alam ini,bumi kita ini mau memaafkan kesalahan kita atas sikap ketidak pedulian kita terhadapnya,Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar